Dalam rangkaian usaha budidaya, pembenihan ikan lele merupakan tahap awal dan tahap yang sangat penting. Karena keberhasilan suatu usaha budidaya tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang dihasilkannya.
Usaha pembenihan lele bermula dari kegiatan menghasilkan benih, kemudian pendederan benih, setelah itu dibesarkan sampai ukuran ikan bisa konsumsi.
Saat ini, berkat perkembangan dan spesifikasi struktur tahapan dalam cara budidaya ikan lele, kegiatan pembenihan juga bisa dijadikan cabang usaha tersendiri.
Artinya, sangat mungkin bagi pembudidaya lele untuk hanya berspesialisasi menjadi pembenih lele. Dan benih dari hasil usaha ini langsung dijual ke pembudidaya tahap pendederan atau pembesaran.
Karena itu, teknik pembenihan lele harus benar-benar dikuasai secara mendalam. Jadi simak artikel mengenai cara pembenihan lele dibawah ini:
Daftar Isi
Pembenihan Ikan Lele
Dalam kegiatan pembenihan lele, untuk lebih jelasnya silahkan simak terus artikel ini:
1. Manajemen Induk
Induk yang akan digunakan dalam pemijahan untuk pembenihan harus dirawat dan dikelola dengan baik. Karena, induk merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha kegiatan pembenihan.
Induk lele yang dikelola dengan baik mampu menghasilkan benih yang berkualitas baik pula. Selain sehat, benih yang dihasilkan harus bermutu lebih tinggi dan daya tahan tubuh yang kuat. Mudah beradaptasi terhadap kondisi lingkungan dan kuat dari serangan penyakit.
Oleh karena itu, para pembenih harus menjadikan manajemen pengelolaan induk sebagai prioritas pertama.
Cara pengelolaan induknya:
- Induk yang akan digunakan wajib berkualitas baik, sehat dan tidak memiliki cacat.
- Pemberian pakan berupa pelet yang memiliki kandungan protein setinggi ±30% sebanyak 1-2% dari bobot induknya setiap hari. Makanan diberikan dengan 2-3 frekuensi, yaitu pagi, sore dan malam hari.
- Untuk mempercepat kematangan, induk perlu diberi selingan pakan yang memiliki protein tinggi, antara lain: ikan rucah, cacing, katak, bekicot dan lain-lain. Pemberian dilakukan sebanyak 2 kali per minggu.
Kepadatan Induk yang Ditebar
Kepadatan induk sekitar 5 ekor/m2, jadi dalam kolam berukuran 10 m2 kepadatannya tidak boleh melebihi 50 ekor induk.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, banyak pembenih yang memilih memelihara induk lebih sedikit (padat tebar yang lebih rendah), hal ini untuk menghindari terjadinya persaingan antar induk yang biasanya menyebabkan luka.
2. Seleksi Induk Ikan Lele yang Siap Dipijah

Memilih indukan untuk pembenihan lele sebaiknya dilakukan sejak calon indukan masih berukuran sekitar 5-10 cm.
Pilih ikan lele yang mempunyai sifat-sifat yang unggul seperti tidak memiliki cacat, bentuk tubuhnya baik, gerakannya gesit dan pertumbuhannya yang paling cepat dibanding lainnya.
Kemudian pelihara indukan unggul yang terpilih tersebut dalam kolam pemeliharaan terpisah.
Penyeleksian terhadap indukan untuk pembenihan lele dilakukan sekali dalam 2 minggu. Jangan lupa sortir berdasarkan ukuran agar tidak saling melakukan kanibal. Lakukan secara berkala sampai mendapatkan indukan yang paling unggul.
Ikan lele jantan bisa dijadikan indukan setelah berumur 8 bulan, sedangkan untuk lele betina minimal berumur satu tahun. Bobot indukan yang baik setidaknya mencapai 0,5 kg.
Pilih induk-indukan yang terlihat bugar, bebas dari penyakit, tidak cacat dan bentuk tubuh yang bagus untuk proses pemijahan.
Indukan yang akan dipijahkan sebaiknya dipelihara dalam kolam khusus untuk pemijahan. Pisahkan antara jantan dan betina dahulu agar tidak terjadi pembuahan di luar rencana. Kolam khusus berfungsi untuk memelihara calon induk sampai siap matang.
Berikan pakan dengan mutu baik untuk mempercepat kematangan induk yang akan dipijahkan. Jumlah pakan yang harus diberikan pada calon induk setidaknya 3-5% dari bobot tubuhnya setiap hari dan diberikan dengan frekuensi 3-5 kali sehari.
Dari kolam ini indukan lele yang memenuhi kriteria matang untuk dipijahkan memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
Indukan betina yang telah matang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Perutnya agak membesar ke arah anus, apabila diraba terasa lembek.
- Jika perut diurut perlahan-lahan ke arah anus maka akan keluar telur berwarna kuning kehijauan dengan ukuran yang sama.
- Alat kelamin berwarna kemerahan dan terlihat membengkak.
- Warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan.
- Gerakannya lambat.
- Memiliki berat sekitar 0,70 – 1,0 kg.
Sedangkan untuk indukan jantan matang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Tubuhnya ramping.
- Perutnya lebih ramping dibandingkan dengan betina.
- Memiliki berat sekitar 0,50 – 0,75 kg.
- Alat kelaminnya memerah.
- Warna tubuh akan terlihat coklat kemerahan.
- Gerakannya lincah.
3. Pemijahan Ikan Lele

Pemijahan atau mengawinkan ikan untuk pembenihan ikan lele bisa dilakukan dengan berbagai metode, baik pemijahan secara alami, semi alami dan buatan.
Pemijahan alami yaitu perkawinan secara alami yang tidak memerlukan campur tangan manusia dalam proses pembuahan sel telur dengan sperma.
Pemijahan semi alami adalah pemijahan dengan cara induk diberi rangsangan dari kelenjar hipofisa atau hormon ovaprim agar terangsang untuk memijah dan berpijah sendiri.
Sedangkan pemijahan buatan atau intensif merupakan proses perkawinan yang memerlukan intervensi manusia dalam proses pembuahannya. Bagi yang ingin detailnya kunjungi halaman cara pemijahan ikan lele.
Terdapat beberapa cara populer yang biasa dipakai untuk memijahkan ikan lele secara intensif, yaitu:
- Penyuntikan hipofisa
- Penyuntikan hormon buatan
- Pembuahan in vitro (dalam tabung)
4. Pemeliharaan Larva

Larva ikan yang dihasilkan dari proses pemijahan harus dibesarkan untuk tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya tempatkan di kolam terpisah khusus untuk pemeliharaan larva.
Kualitas air di dalam kolam untuk pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerator untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada kisaran 28-29o Celcius.
Karena bila suhu berada dibawah 25o Celcius, biasanya akan terbentuk bintik putih pada larva yang menyebabkan kematian massal.
Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan tidak terjadi secara ekstrim. Perubahan suhu kolam sebaiknya tidak berfluktuasi lebih dari 1o Celcius. Banyak larva yang tidak mentolerir suhu yang berubah-ubah.
Faktor penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari kotoran dan sisa pakan, Karena kotoran dan sisa pakan bisa menimbulkan gas amonia yang bisa menyebabkan kematian larva.
Larva masih memiliki persediaan makanan dalam tubuhnya sendiri, jadi tidak perlu diberi pakan sekitar 3-4 hari. Setelah 4 hari persediaan makanannya habis, jadi larva harus segera diberi makanan.
Pakan bisa berupa kuningnya telur yang telah direbus. Lumat hingga halus, kemudian campurkan dengan 1 liter air bersih. Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.
Setelah larva berumur satu minggu, berikan makanan yang berupa cacing sutera. Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru tumbuh.
Pakan berupa cacing ini akan meringankan pekerjaanmu, karena cacing sutera bisa hidup dalam air dan tidak mengotori kolam. Sehingga meminimalkan resiko keracunan akibat sisa pakan yang membusuk.
Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 centimeter. Setelah itu, larva bisa dikatakan telah menjadi benih ikan dan siap diberi pelet yang dilembutkan menjadi tepung.
5. Pendederan Benih
Pendederan adalah suatu tahap untuk melepas benih ikan ke kolam pembesaran sementara. Proses pendederan merupakan salah satu tahapan penting dalam pembenihan ikan lele.
Pendederan biasanya dilakukan ditempat berupa kolam kecil dengan pengaturan lingkungan yang ketat.
Tahap ini perlu untuk dilaksanakan, karena benih ikan masih rentan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan lingkungan yang ekstrem. Benih ikan didederkan hingga siap untuk ditebar di kolam yang lebih luas.
Tahap-tahap pendederan benih:
A. Menyiapkan Kolam Pendederan
Kolam pendederan untuk pembenihan ikan lele bisa berupa kolam tanah, kolam semen atau kolam dari terpal. Tidak ada patokan luasan yang disarankan untuk kolam pendederan.
Agar lebih mudah mengontrolnya, luas kolam yang disiapkan jangan terlalu luas, misalnya ukuran luas 2×3 atau 3×4 m dengan kedalaman air dalam kolam sekitar 75-100 centimeter.
Peneduh seperti paranet harus dipasang di atas kolamnya, hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko kematian benih karena tingginya suhu air yang disebabkan oleh terik matahari.
Saat menyiapkan kolam untuk pendederan, perhatikan dengan seksama saluran masuk dan keluar air kolam. Gunakan jaring yang halus agar benih tidak bisa keluar dari saluran air dan tidak ada hama dari luar yang terbawa masuk ke dalam kolam.
Kolam harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan bibit penyakit yang dicurigai sebagai sisa dari penghuni kolam sebelumnya.
Dianjurkan secara bertahap untuk melakukan pengisian air kolam untuk pembenihan lele. Pertama-tama isi air ke dalam kolam dengan ketinggian airnya sekitar 20-30 centi.
Hal ini dianjurkan mengingat bahwa benih ikan yang akan dimasukkan ke dalam kolam masih sangat kecil. Namun, kolam terlalu dalam, benih tersebut akan kesulitan untuk berenang ke atas dan menghirup oksigen dari udara secara langsung.
Setelah benih membesar tambahkan air ke dalam kolam secara bertahap untuk menambah ketinggian airnya, ingat sesuaikan dengan ukuran benih ikannya!
B. Pelepasan Benih
Benih ikan lele yang telah berumur 3 minggu sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan. Umur tersebut dihitung sejak bibit menetas di tempat pemijahan. Biasanya bibit berumur segitu, panjangnya berukuran sekitar 1-2 centi.
Kepadatan tebar benih lele di kolam pendederan berkisar 300-600 ekor per m2. Benih ikan yang masih kecil sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Oleh karena itu, memindahkan benih ikan ke kolam pendederan perlu kehati-hatian.
Caranya menggunakan teknik aklimatisasi: gunakan wadah atau ember plastik, kemudian isi dengan dari kolam asal hingga penuh. Ambil benih ikan menggunakan jaring yang halus, lalu masukkan benih ke dalam wadah tadi.
Setelah wadah terisi penuh, tunggu beberapa saat agar benih beradaptasi terlebih dahulu. Setelah itu angkat dan pindahkan wadah tersebut ke kolam pendederan.
Kemudian miringkan secara perlahan, sehingga air di dalam wadah menyatu dengan air kolam pendederan. Diamkan sejenak dan biarkan benih ikan berenang keluar dengan sendirinya dari dalam wadah ke kolam pendederan.
Lamanya proses pendederan berkisar 5-8 minggu atau ketika benih ikan lele berukuran 5-7 cm. Karena benih ikan yang sudah berukuran 7 cm sudah bisa dijual.
6. Pemberian Pakan

Untuk pemberian makanan kepada benih, yaitu ketika benih masih berukuran 1-2 cm, gunakan tepung pelet yang memiliki kadar protein lebih dari 40 persen, karena dalam umur tersebut benih lele membutuhkan lebih banyak protein untuk tumbuh berkembang.
Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pelet PSC / pakan udang DO-A. Pemberian makanan jenis ini harus teliti, karena pakan akan tenggelam dan menumpuk di dasar kolam. Sisa pakan yang menumpuk akan membentuk amonia yang berbahaya bagi benih ikan.
Apabila ikan sudah mencapai ukuran 2-3 cm, beri pakan dengan jenis F999 atau PF 1000. Atau berikan benih dengan jenis pelet yang berbentuk butiran yang berukuran kecil.
Berikan pakan jenis ini setidaknya sampai panjang benih sekitar 4-6 cm. Pada prinsipnya, ukuran pakan harus disesuaikan dengan lebarnya mulut benih ikan saat membuka.
Pakan diberikan dengan frekuensi 4-5 kali sehari. Waktu pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi, siang, sore dan malam hari. Karena ikan lele jenis binatang nokturnal (aktif saat malam hari), sebaiknya porsi pemberian makan pada malam hari lebih banyak.
7. Panen

Setelah pembenihan ikan lele berjalan selama 7-8 minggu sejak benih menetas, maka benih siap dipanen. Ukuran benih lele yang siap panen berkisar 5-7 cm.
Cara panen:
- Keringkan air kolam pelan-pelan hingga ikan berkumpul pada titik yang paling dalam atau saluran keluarnya air.
- Kemudian ambil ikan dengan jaring yang halus.
- Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut masih rentan mendapat luka pada permukaan tubuhnya.
- Tampung benih ikan dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak mengalami stres.
- Benih siap dijual atau di besarkan sendiri.
Itulah artikel tentang pembenihan ikan lele. Kamu bisa menghasilkan benih ikan lele dumbo dan jenis ikan lele lainnya. Apa kamu berminat untuk melakukannya? Selamat mencoba.
Jangan lupa share artikel ini kepada yang lain ya! Untuk menambah kebaikan karena berbagi ilmu.