Cara Gampang Merawat Burung Puyuh untuk Pemula

Beternak burung puyuh kini semakin di lirik banyak orang, terutama mereka yang ingin mencoba usaha ternak rumahan dengan modal yang relatif terjangkau namun hasilnya menjanjikan.

Puyuh di kenal sebagai salah satu jenis unggas kecil yang produktif, terutama dari segi telurnya yang banyak diminati pasar.

Selain rasanya yang lezat, telur puyuh juga punya nilai gizi tinggi dan bisa kamu jual dengan harga yang cukup menguntungkan.

Namun, seperti halnya beternak hewan lainnya, merawat burung puyuh juga tidak bisa asal-asalan.

Meskipun ukurannya kecil dan terlihat sederhana, burung ini punya kebutuhan khusus agar tetap sehat dan mampu bertelur secara konsisten.

Mulai dari pemilihan bibit yang tepat, kandang yang nyaman, pakan bergizi, hingga pengaturan suhu dan pencahayaan—semuanya berperan penting dalam keberhasilan budidaya puyuh.

burung puyuh liar
www.faunanesia.com

Bagi kamu yang masih pemula, mungkin muncul banyak pertanyaan: “Harus mulai dari mana?”, “Apa yang paling penting untuk saya perhatikan?”, atau “Berapa banyak modal yang di butuhkan?” Tenang, kamu nggak sendiri.

Banyak orang juga memulai dari nol sebelum akhirnya berhasil membangun peternakan puyuh yang menguntungkan.

Artikel ini dibuat khusus untuk pemula agar kamu nggak bingung dan bisa memulai langkah pertama dengan percaya diri.

Baca juga :Burung Puyuh: Penjelasan, Ciri-Ciri, Habitat, dan Fakta Uniknya

Kita akan bahas semua hal penting secara lengkap dan mudah kamu mengerti, mulai dari cara memilih bibit unggulan, membuat kandang yang nyaman, memberi pakan dengan benar, sampai tips memanen dan menyimpan telur puyuh dengan baik.

Jadi, kalau kamu benar-benar serius ingin belajar beternak puyuh—entah untuk tambahan penghasilan, hobi, atau usaha jangka panjang—artikel ini bisa jadi titik awal yang pas buat kamu.

Siap? Yuk, langsung aja kita mulai langkah pertamanya!

Cara Gampang Merawat Burung Puyuh untuk Pemula

1. Pilih Bibit Puyuh yang Sehat

burung puyuh dengan telurnya
www.faunanesia.com

Langkah pertama dan paling penting adalah memilih bibit yang berkualitas. Jangan asal ambil, ya. Bibit yang bagus itu aktif, nggak cacat, bulunya bersih, dan matanya cerah. Ini tanda-tanda puyuh sehat yang siap produktif.

Kalau kamu masih pemula, mending langsung beli puyuh betina yang udah siap bertelur. Jadi kamu bisa langsung panen tanpa nunggu lama. Tapi pastikan belinya dari peternakan yang terpercaya, biar nggak ketipu puyuh tua yang udah nggak produktif.

Puyuh unggulan biasanya mulai bertelur di usia 6 minggu, dan kalau kamu rawat dengan baik, bisa bertelur tiap hari. Jadi, investasi di awal penting banget buat hasil maksimal ke depannya.

2. Siapkan Kandang yang Nyaman

Setelah punya bibit, kamu perlu kandang yang nyaman dan aman. Puyuh itu sensitif, jadi tempatnya harus bersih, kering, dan terlindung dari angin kencang atau serangan hewan lain kayak tikus dan ular.

Idealnya, satu meter persegi bisa diisi 40–50 ekor puyuh. Gunakan alas dari kawat ram biar kotoran langsung jatuh ke bawah. Ini penting supaya puyuh nggak berdiri di atas kotorannya sendiri.

Ventilasi juga harus oke. Udara yang segar bikin puyuh lebih sehat dan nggak gampang stres. Kandang boleh kecil, tapi suasananya harus nyaman.

3. Beri Pakan Bergizi dan Teratur

Pakan adalah kunci. Puyuh butuh asupan yang kaya protein (sekitar 20–22%) biar tetap sehat dan rajin bertelur. Gunakan pakan pabrikan khusus puyuh petelur yang sudah formulasikan dengan gizi seimbang.

Baca juga : 10 jenis unggas yang mudah dipelihara

Beri makan dua kali sehari: pagi dan sore. Jangan terlalu banyak juga, karena puyuh bisa kelebihan berat badan dan malah malas bertelur.

Selain pakan utama, kamu bisa kasih jagung halus, bekatul, atau dedak sebagai tambahan. Dan jangan lupakan air minum! Pastikan selalu tersedia dan bersih. Air yang kotor atau habis bisa bikin puyuh dehidrasi dan stres.

4. Jaga Kebersihan Kandang burung puyuh

Kandang yang kotor itu tempat favoritnya penyakit. Kalau kandang jarang kamu bersihkan, produksi telur bisa turun drastis.

Minimal seminggu sekali, bersihkan bagian bawah kandang dari kotoran yang menumpuk. Kalau sempat, semprot juga dengan disinfektan alami biar bakteri nggak berkembang biak.

Cek juga tempat makan dan minum—jangan sampai berlumut atau kotor.

Dengan kandang bersih, puyuh bakal lebih nyaman, jarang sakit, dan kamu juga hemat biaya perawatan.

5. Atur Pencahayaan dan Suhu

Puyuh itu peka sama cahaya dan suhu. Biar rajin bertelur, idealnya mereka dapat pencahayaan 14–16 jam per hari. Kalau sinar matahari kurang, tambahin lampu di kandang.

Suhu terbaik untuk puyuh ada di kisaran 20–25°C. Kalau terlalu panas atau dingin, bisa bikin mereka stres dan berhenti bertelur. Gunakan kipas saat panas dan beri penutup (kayak terpal) saat malam dingin.

Pemula sering anggap sepele bagian ini, padahal efeknya besar ke produksi telur, lho.

6. Waktunya Panen Telur! Ini Cara yang Benar

telur puyuh
www.faunanesia.com

Nah, inilah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para peternak puyuh—waktu panen telur! Setelah kamu merawat puyuh dengan baik, memberi makan secara rutin, dan menjaga kebersihan kandang, biasanya puyuh betina akan mulai bertelur secara rutin saat memasuki usia 6 sampai 7 minggu.

Bahkan dalam kondisi ideal, mereka bisa menghasilkan satu butir telur per hari per ekor. Lumayan, kan?

Karena telur puyuh berukuran kecil dan kulitnya cukup rapuh, proses pemanenannya perlu dilakukan dengan hati-hati.

Sebaiknya panen dilakukan setiap pagi hari, saat aktivitas puyuh belum terlalu tinggi dan kondisi kandang masih relatif tenang.

Ini juga mencegah telur terlalu lama berada di lantai kandang yang bisa membuatnya kotor atau bahkan pecah jika terinjak puyuh lain.

Saat memanen, gunakan wadah bersih—lebih bagus lagi kalau wadahnya memiliki alas yang lembut atau diberi lapisan kain tipis agar telur tidak saling berbenturan.

Pegang telur satu per satu dengan lembut, dan hindari menjatuhkannya ke dalam wadah. Telur yang retak atau pecah harus segera dipisahkan dari telur yang bagus karena bisa mencemari yang lain, apalagi kalau disimpan bersama-sama dalam waktu lama.

Untuk penyimpanan, tempat terbaik adalah ruangan yang sejuk, kering, dan tidak lembap. Telur puyuh yang disimpan dalam suhu ruangan (sekitar 25°C) bisa bertahan hingga 1 minggu.

Namun, jika kamu memiliki stok yang banyak atau ingin menyimpannya lebih lama, sebaiknya langsung masukkan ke dalam lemari pendingin. Di suhu kulkas yang stabil, telur puyuh bisa awet hingga 2–3 minggu tanpa kehilangan kualitasnya.

Kesimpulan

Kalau kamu rajin dan telaten mengikuti langkah-langkah ini, bukan nggak mungkin kamu bisa jadi peternak puyuh sukses dari rumah. Intinya, rawat dengan konsisten dan perhatikan kebutuhan dasarnya.

satu tips tambahan: jangan mencuci telur puyuh sebelum disimpan, kecuali jika akan langsung digunakan atau dijual.

Lapisan pelindung alami (disebut “bloom”) di permukaan cangkang berfungsi untuk mencegah bakteri masuk ke dalam. Kalau harus dibersihkan, cukup lap dengan kain kering atau tisu.

Dengan teknik panen dan penyimpanan yang tepat, hasil ternakmu akan lebih maksimal, lebih higienis, dan siap dijual atau dikonsumsi kapan saja.

Konsistensi dalam proses ini juga akan membantu membangun kepercayaan konsumen kalau kamu berencana menjual hasil telur puyuhmu ke pasar.

Semoga artikel ini bisa bantu kamu makin pede buat mulai beternak puyuh. Kalau ada pertanyaan atau butuh panduan lanjutan, tinggal tanya aja—saya siap bantu!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *