Mukhammad Fathqi Apabila kau telah berusaha dengan keras dan gagal, penyesalan karena gagal itu akan cepat berlalu. Berbeda dengan penyesalan ketika kamu tidak berani mencobanya

Cara Budidaya Ikan Lele

6 min read

Cara Budidaya Ikan Lele

Cara Budidaya Ikan Lele – Akhir-akhir ini, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk permintaan ikan lele meningkat. Seperti yang diketahui secara umum, ikan lele menjadi makanan sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama sebagai lauk nasi.

Berdasarkan data tersebut, budidaya ikan lele merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Budidaya ikan lele adalah salah satu peluang bisnis menguntungkan yang dapat kamu manfaatkan. Proses ini juga bisa untuk membudidayakan ikan lele hias yang indah dan mahal itu lho! Tapi, bagaimana dengan kamu? Apakah bisa?

Yuk simak, proses apa saja sih yang harus dilakukan dalam artikel tentang cara budidaya ikan lele berikut ini:

Daftar Isi

#1. Persiapan Media Untuk Budidaya Ikan Lele

Cara Budidaya Ikan Lele
Persiapan media untuk budidaya ikan lele, sumber: dayaternak.com

a. Syarat Lokasi Budidaya Ikan Lele

Sebenarnya tidak ada syarat khusus untuk lokasi budidaya ikan lele. Namun ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Pertimbangan modal.
2. Pertimbangan lingkungan, pastikan usaha kamu tidak mengganggu lingkungan sekitar.
3. Faktor sumber daya manusia, pastikan lokasi yang dipilih bisa dijangkau karyawan dengan mudah, sehingga bisa membantu mengelola tempat budidaya.

b. Persiapkan Kolam Lele dan Pengaturan Air

Hal yang dikerjakan sebelum memulai usaha budidaya ikan lele adalah menyediakan kolam tempat budidaya. Kolam ini dapat menggunakan terpal maupun semen.

Pastikan kolam yang dibuat berukuran besar sehingga mengurangi resiko kematian ikan lele karena kekurangan oksigen.

Saat mengisi air ke dalam kolam, jangan terlalu sedikit sehingga ikan lele tidak kepanasan. Namun jangan terlalu kebanyakan, agar sinar matahari bisa tembus sampai dasar kolam. Pengisian air dari 30 cm saja.

Jika kolam menggunakan terpal, serat atau semen, bersihkan dulu menggunakan sabun, setelah itu oleskan irisan daun pepaya dan singkong ke media kolam agar baunya hilang dan biarkan selama 2 hari.

Setelah proses pengisian kolam, kamu juga harus menunggu 5-7 hari. Setelah itu kolam dikuras kembali dan gosok terus sampai lendirnya hilang. Setelah itu biarkan mengering selama 48 jam.

Setelah 48 jam, isi kolam dengan air sampai 30 cm ketinggian airnya dan tambahkan antiseptic untuk kolam ikan sebanyak 1 tutup botol dan biarkan selama 1 hari 1 malam.

c. Penambahan Plankton

Sebelum tahap penebaran benih, kamu harus menunggu proses pembentukan lumut dan fitoplankton, agar air kolam dinetralkan oleh plankton agar tidak mudah keruh dan lumut serta plankton bisa menjadi makanan benih-benih yang akan ditebar.

Tambahkan penumbuh plankton ke dalam air sebanyak 1 tutup botol dan biarkan selama 5 hari. Jika plankton sudah tumbuh yang ditandai dengan air berwarna kehijau – hijauan, tambahkan air ke dalam kolam sampai ketinggian air 70-80 cm.

#2. Penebaran Benih

Benih yang akan ditebar bisa didapatkan dari membeli di peternak benih maupun dari hasil pembenihan ikan lele sendiri.

a. Pemilihan Benih Ikan Lele Unggul

Cara Budidaya Ikan Lele
Benih Lele, sumber: pixabay.com

Benih yang akan ditebar tidak boleh asal pilih. Kamu harus memilih benih lele unggul yang lebih sulit terserang penyakit, sehat, tidak cacat dan lebih besar.

Benih ikan lele yang unggul akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, sehingga lebih cepat tumbuh besar dan siap panen.

Dari banyak jenis lele yang dibudidaya, mayoritas masyarakat di Indonesia melakukan pembenihan secara mandiri atau membeli jenis yang sudah terbukti unggul. Ciri ciri benih lele unggul di antara lain :

=> Bibit lele jantan memiliki perut ramping dengan tulang kepala pipih, warnanya cenderung lebih gelap, gerakannya lincah serta bentuk kelamin yang runcing.

=> Bibit lele betina mempunyai ciri perut yang lebih besar dari punggungnya, ukuran kepala cembung, agak lambat gerakannya dan kelaminnya berbentuk bulat.

=> Cenderung gesit dan agresif.

=> Memiliki panjang antara 5 sampai 7 cm.

=> Pastikan tidak cacat pada bagian tubuhnya.

b. Perhatikan Proses Penebaran Benih

Cara Budidaya Ikan Lele
Tebar benih, sumber: tribratanews.polri.go.id

Setelah melalui proses pemilihan benih ikan lele, benih harus ditebar dengan cara teknik aklimatisasi yang mengacu SNI (01-6484.2-2000).

Teknik aklimatisasi ini dilakukan dengan cara menenggelamkan wadah/kantong plastik yang berisi benih dengan keadaan miring secara perlahan, hati-hati dan bertahap selama 15 menit sampai 30 menit.

Proses aklimatisasi bertujuan agar benih ikan bisa beradaptasi dengan temperatur air kolam lalu biarkan benih keluar dengan sendirinya dari wadah secara bertahap ke kolam budidaya. Karena jika proses ini tidak dilakukan maka ikan bisa stres dan mati.

Penebaran benih harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan sampai membuat benih terluka. Luka pada benih bisa memicu bakteri/virus/penyakit lain yang cukup berbahaya bagi benih ikan lele tersebut.

Penebaran benih lebih baik jika kamu lakukan di pagi atau sore hari karena waktu tersebut ikan lele cenderung lebih tenang dan suhu air tidak terlalu tinggi tidak seperti saat siang.

Mengenai kepadatan benih, jangan memaksakan jumlah benih yang ditebar tanpa memperhatikan kondisi kolam. Padat benih yang ditebar boleh tinggi, asalkan di dalam kolam diberikan aerator sehingga kadar oksigen di dalam air kolam meningkat.

c. Puasakan benih

Jangan beri makan benih ikan lele selama 24 jam atau lebih hingga benih lele terlihat gesit dan sehat. Hal ini dilakukan untuk adaptasi lingkungan baru serta mengosongkan lambung, selama puasa tersebut benih ikan lele akan memakan plankton seperti yang dijelaskan di atas tadi.

#3. Masa Budidaya

Penyortiran

Cara Budidaya Ikan Lele
Penyortian, Sumber : ngestiharjo.bantulkab.go.id

Penyortiran adalah pemisahan lele menurut besar ukuran tubuhnya. Proses ini dilakukan bertujuan untuk mencegah kanibalisme, mengontrol perkembangan bobot ikan, menjaga agar perolehan pakan seimbang dan menyeragamkan ukuran lele.

Prosedur Penyortiran

1. Buang sebagian air kolam, kemudian ikan di jaring dan dimasukkan ke bak sortir.
2. Ikan yang di bak sortir dipindahkan ke kolam yang berbeda.
3. Sementara ikan yang lolos dari bak sortir dikembalikan ke kolam budidaya yang semula untuk dibudidayakan kembali hingga sesuai ukuran yang diinginkan.
4. Setelah penyortiran selesai, pemberian pakan dilakukan minimal 8 jam kemudian.

Waktu Penyortiran

a. Tahap I : pada saat lele berumur 15-20 hari.
b. Tahap II : pada saat lele berumur 30-35 hari.
c. Tahap III : pada saat lele berumur 60-65 hari.

Pagi hari adalah waktu ideal untuk melakukan penyortiran. Sebelum penyortiran, ikan harus dalam keadaan perut kosong untuk menghindari stress saat penyortiran dilakukan yang menyebabkan ikan muntah.

Pengelolaan Kolam

a. Atur Kualitas Air Kolam

Kebanyakan orang mengira bahwa ikan lele bisa hidup di mana saja, termasuk hidup di dalam kolam berisi air yang berkualitas sangat buruk, seperti lumpur. Padahal, kualitas air dalam kolam sangat menentukan kesehatan tubuh ikan lele.

Warna air kolam yang baik bagi ikan lele adalah hijau karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur. Warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam.

Air kolam ikan lele baru bisa diganti apabila sudah memasuki masa panen yang ditandai dengan warna airnya menjadi merah.

Pergantian air sebelum panen bisa muncul potensi yang akan menghambat pertumbuhannya ikan.

Bila tetap mau diganti, usahakan mengganti air kolam saat pagi atau sore hari, karena apabila pergantian air dilakukan saat siang hari, maka suhu panas disebabkan oleh sinar matahari bisa berdampak buruk pada kesehatan ikan lele.

b. Perhatikan Kedalaman Kolam

Air dalam kolam akan berkurang karena proses penguapan, sehingga kamu harus rutin menambahkan air kolam. Di bulan pertama ketinggian air dalam kolam lele adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm.

Usahakan air kolam lele kamu tidak terlalu dangkal karena suhu pada air yang disebabkan oleh sinar matahari akan membuat lele menjadi panas sehingga dapat menyebabkan kematian.

Kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman air seperti talas atau eceng gondok ke dalam kolam. Dengan begitu, kolam akan menjadi teduh dan racun dalam kolam akan diserap oleh tanaman-tanaman tersebut.

Pengelolaan Pakan Lele

Cara Budidaya Ikan Lele
Pengelolaan Pakan, sumber: 1.bp.blogspot.com

Cara Pemberian pakan pada benih (umur 3-7 hari) yaitu pakan benih direndam terlebih dahulu dengan air. Setelah sedikit mengembang, baru diberikan kepada ikan (mencegah kembung).

Dalam pemberian pakan harus menggunakan takaran yang tepat, apabila pakan diberikan secara berlebihan maka endapan yang berasal dari sisa makanan yang tidak habis yang bisa meracuni lele. Takaran pemberian pakan berkisar antara 3-5% berat tubuhnya/hari.

Jika setelah 10 menit pakan diberikan namun masih terlihat ada pakan yang berada di permukaan air, maka harus segera diambil agar tidak mengendap dan menjadi racun yang bisa menghambat pertumbuhan lele. Jika ingin lebih mengerti tentang pakan kunjungi halaman makanan ikan lele.

Berdasarkan kandungan proteinnya pakan dibagi menjadi tiga kelompok :

a. Pakan awal atau pakan benih (protein tinggi 38 – 40 %).
b. Pakan masa pertumbuhan (protein sedang 30 – 33 %).
c. Pakan akhir masa pertumbuhan (protein rendah < 30%).

Anjuran Takaran Pakan Ikan Lele Berdasarkan Umurnya ada dalam tabel Berikut :

Tabel Dosis pakan dengan asumsi benih 2000 ekor.

Masa Budidaya

Jenis Pakan

Jumlah Pakan Pagi

Jumlah Pakan Sore

Hari ke 1 (tebar benih) dan ke 2 Tidak diberi pakan Tidak diberi pakan
Hari ke 3 – ke 5 Pakan Benih 150 gr 150 gr
Hari ke 6 – ke 7 Pakan Benih 300 gr 300 gr
Hari ke 8 – ke 9 Pakan Benih 400 gr 400 gr
Hari ke 10 – ke 30 Pakan Ikan 600 gr – 800 gr 600 gr – 800 gr
Hari ke 31 – ke 60 Pakan Ikan 1200 gr – 1800 gr 600 gr – 900 gr
Hari ke 61 – ke 75 Pakan Ikan Akhir 1800 gr – 2000 gr 1800 gr – 2000 gr

Catatan: 300 gr = segelas air mineral kemasan, perhitungan diatas tergantung kondisi ikan.

  • Pagi = 07.00 – 09.00
  • Sore = 16.00 – 18.00

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan

#4. Pengendalian Hama & Penyakit

Di artikel cara budidaya ikan lele kita, pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penting. Organisme patogen dalam kolam ikan lele memang bisa saja muncul tanpa bisa dicegah, sehingga penting untuk memberi suplemen tambahan pada ikan. Selain itu, gunakan sekat untuk mencegah binatang asing yang sewaktu-waktu bisa membahayakan ikan lele.

Cara Penanganan Penyakit

1. Kuras separuh air kolam, masukkan larutan garam dapur (garam 3-4 genggam) ke dalam air kolam.
2. Isi kembali air kolam maks. 30 cm
3. Tambahkan beberapa lembar daun pepaya yang sudah diremas ke dalam air kolam
4. Tumbuk kunyit sebesar ibu jari, lalu peras. Hasil perasan tadi ditambah 1 liter air, kemudian campur dengan 1 kg pelet/pakan. Berikan pada ikan selama sakit

Tips Pencegahan Penyakit Pada Ikan

1. Amati perubahan tingkah laku ikan (nafsu menurun, bergerombol, kurang lincah, menggantung).
2. Segera pisahkan jika terdapat lele yang terluka.
3. Jika dalam 10 menit setelah pemberian pakan masih terdapat sisa makanan pada permukaan air, segera ambil agar sisa pakan tersebut tidak mengendap.
4. Lengkapi kolam dengan saluran pembuangan yang baik.

#5. Pengembangbiakan

Dalam proses budidaya ikan lele, kamu harus teliti dan perhatian, untuk mengetahui apakah ada lele yang sudah siap dikawinkan.

Ciri dari ikan lele yang matang dan siap dikawinkan bisa dilihat dari warna kelaminnya. Untuk lele betina yaitu kuning dan warna merah pada kelamin lele jantan.

Setelah layak dikawinkan, sel telur ikan lele yang sudah dibuahi akan mulai terlihat setelah 24 jam. Telur-telur itu akan menempel pada bagian sarang.

Telur-telur ikan lele ini nantinya akan menetas sendiri dan siap menjadi anak lele untuk dipisahkan ke tempat khusus supaya benih baru lahir tidak stres atau mati maupun jadi makanan induknya.

#6. Proses Panen

Cara Budidaya Ikan Lele
Panen Lele, Sumber : petpintar.com

Ikan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 2-3 bulan semenjak benih lele ditebar. Proses panen ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang telah memiliki ukuran panjang sekitar 8-12 centimeter. Ketika dipanen, 1 kg lele bisa berjumlah sekitar 4-7 ekor per kilogram.

Panen dilakukan dengan cara menyurutkan air pada kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan serok atau jaring untuk menangkap ikan lele dan masukan kedalam wadah. Dan kolamnya siap untuk dimasukin benih yang baru.

#7. Pasca Produksi

Sebelum kamu menebar benih baru, sebaiknya bersihkan kolam dari kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya.

Dengan membersihkan kolam, kamu juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal, karena jika masih ada ikan di dalam kolam dan kamu telah menebar benih baru, maka benih lele baru akan habis dimakan oleh ikan lele yang siap dipanen tersebut.


Itulah artikel tentang cara budidaya ikan lele. Dengan melakukan semua langkah di atas dan ketersediaannya sumber daya yang cukup, Cara budidaya ikan lele kamu akan lebih mudah berkembang. Semoga sukses.

Mukhammad Fathqi Apabila kau telah berusaha dengan keras dan gagal, penyesalan karena gagal itu akan cepat berlalu. Berbeda dengan penyesalan ketika kamu tidak berani mencobanya

Makanan Ikan Red Devil

Haqe chalid
3 min read

Makanan Ikan Sili

Haqe chalid
3 min read

Makanan Ikan Piranha

Haqe chalid
4 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *