10 jenis unggas yang mudah dipelihara

Pernah kepikiran beternak unggas tapi takut ribet? Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak orang awalnya ragu karena khawatir soal perawatan, pakan, atau takut unggasnya gampang sakit. Tapi tahukah kamu? Ada banyak jenis unggas yang gampang banget dipelihara, bahkan buat pemula sekalipun.

Bayangkan punya ayam kampung yang lincah berkeliaran di halaman, atau bebek Peking yang tumbuh cepat dan siap panen dalam hitungan minggu. Nggak cuma seru, tapi juga bisa jadi sumber telur segar atau bahkan bisnis sampingan yang menguntungkan.

Yang penting, kamu tahu unggas mana yang cocok dengan kebutuhan dan kemampuanmu.

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas 10 jenis unggas yang paling gampang dipelihara. Mulai dari yang minim perawatan sampai yang cepat panen, semuanya ada di sini. Siapa tahu, setelah baca ini, kamu jadi makin semangat buat mulai beternak. Yuk, kita mulai

10 jenis unggas yang mudah dipelihara

1. Ayam Kampung

ayam kampung

Siapa yang tidak kenal ayam kampung? Jenis Unggas satu ini jadi favorit banyak orang karena perawatannya simpel dan daya tahan tubuhnya luar biasa.

Berbeda dengan ayam ras yang butuh pakan khusus, ayam kampung bisa mencari makan sendiri di pekarangan. Selain lebih mandiri, mereka juga lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan penyakit.

Soal rasa? Tidak perlu di ragukan lagi! Daging ayam kampung lebih gurih dan di percaya lebih sehat karena kandungan lemaknya lebih sedikit di banding ayam broiler. Telurnya pun jadi incaran karena di anggap lebih bernutrisi. Tidak heran, banyak orang memeliharanya bukan hanya untuk konsumsi pribadi, tapi juga sebagai sumber pemasukan tambahan.

Bagi pemula, beternak ayam kampung tidak sulit. Cukup sediakan kandang sederhana dengan ventilasi yang baik, beri pakan seperti dedak, jagung giling, atau bahkan sisa makanan rumah tangga. Dengan sedikit perhatian dan kebersihan kandang yang terjaga, ayam kampung bisa tumbuh sehat tanpa banyak kendala.

Menariknya lagi, ayam kampung bisa berfungsi sebagai “alarm alami”. Jika ada hewan asing atau orang mencurigakan mendekat, mereka akan langsung bersuara gaduh. Jadi, selain ekonomis, ayam kampung juga bisa jadi penjaga lingkungan!

2. Ayam Broiler

ayan broiler

Kalau mau beternak ayam pedaging dengan hasil cepat, ayam broiler adalah pilihan terbaik! Unggas ini terkenal karena pertumbuhannya yang super cepat—hanya dalam waktu 6–8 minggu, mereka sudah siap panen dengan bobot 1,5–2 kg. Tidak heran banyak peternak pemula memilih ayam broiler untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat.

Memeliharanya tidak sulit, tapi butuh perhatian lebih soal pakan dan kebersihan kandang. Ayam ini memiliki metabolisme tinggi, jadi mereka butuh makan lebih banyak di banding ayam biasa. Pakan berkualitas dengan protein dan vitamin tinggi sangat penting agar pertumbuhannya optimal.

Tantangan utama dalam beternak ayam broiler adalah menjaga kandang tetap bersih dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika lingkungannya kotor dan terlalu padat, mereka lebih rentan terkena penyakit. Maka dari itu, vaksinasi dan pengelolaan limbah kandang adalah kunci agar ayam tetap sehat.

Meskipun butuh perhatian ekstra, ayam broiler tetap menguntungkan. Modal awalnya tidak terlalu besar, dan permintaan di pasaran sangat tinggi. Selama di rawat dengan baik, hasilnya bisa sangat menjanjikan!

3. Ayam Petelur

Ayam Petelur: Penjelasan, Jenis, Perawatan, dan Cara Meningkatkan Produktivitasnya

Kalau lebih tertarik beternak untuk produksi telur, ayam petelur adalah pilihan terbaik. Jenis seperti Lohmann Brown dan Isa Brown terkenal karena produktivitasnya yang tinggi—bisa menghasilkan 250–300 butir telur per tahun! Dengan produksi yang konsisten, usaha ayam petelur bisa menjadi bisnis yang stabil dan menguntungkan.

Ayam petelur butuh kandang yang nyaman dan pakan berkualitas agar tetap sehat dan bertelur maksimal. Mereka lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan di banding ayam kampung, jadi suhu kandang perlu di jaga agar tidak terlalu panas atau dingin. Pakan tinggi kalsium juga penting agar cangkang telur tetap kuat.

Baca juga : Cara Beternak Ayam Petelur untuk Pemula

Keunggulan utama ayam petelur adalah hasil yang cepat. Dalam waktu sekitar 5 bulan sejak menetas, mereka sudah mulai bertelur. Jika di rawat dengan baik, ayam ini bisa bertelur rutin hingga usia 2 tahun sebelum produktivitasnya menurun.

Meskipun lebih butuh perhatian di banding ayam kampung, ayam petelur tetap relatif mudah di pelihara. Mereka tidak memerlukan lahan luas, cocok untuk peternakan skala kecil hingga besar.

Ditambah lagi, harga telur di pasaran cukup stabil, menjadikannya peluang bisnis yang menarik.

4. Bebek Peking

Bebek Peking terkenal dengan dagingnya yang gurih dan pertumbuhannya yang cepat. Berasal dari Tiongkok, bebek ini banyak di budidayakan di berbagai negara karena nilai ekonominya yang tinggi. Dalam waktu 7–9 minggu saja, Bebek Peking sudah bisa mencapai bobot panen sekitar 3–4 kg, menjadikannya jenis unggas pedaging yang sangat efisien.

Keunggulan lain dari Bebek Peking adalah daya tahan tubuhnya yang kuat. Dibandingkan ayam, mereka lebih tahan terhadap penyakit, sehingga risiko kerugian lebih kecil. Perawatannya pun tidak rumit—cukup beri pakan berkualitas dan akses ke air bersih untuk minum serta membersihkan diri.

Banyak peternak memilih Bebek Peking karena kecepatan pertumbuhannya yang luar biasa. Selain itu, permintaan dagingnya tinggi, terutama di restoran-restoran yang menyajikan menu bebek panggang. Untuk pemula, memelihara Bebek Peking bisa menjadi pilihan yang menarik karena bisa dibudidayakan secara semi-intensif atau intensif, tergantung pada ketersediaan lahan. Dengan manajemen yang baik, keuntungan besar bisa diraih dalam waktu singkat.

5. Bebek Mojosari

bebek mojosari

Salah satu jenis bebek petelur paling populer di Indonesia. Bebek ini di kenal dengan produktivitas telurnya yang tinggi, bisa menghasilkan hingga 250 butir telur per tahun. Tidak hanya itu, telurnya juga berkualitas baik dan sering di jadikan bahan utama dalam pembuatan telur asin.

Salah satu keunggulan Bebek ini adalah kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Mereka bisa hidup di area basah maupun kering, sehingga cocok untuk peternakan di berbagai daerah.

Selain itu, bebek ini memiliki daya tahan tubuh yang baik, membuatnya lebih tahan terhadap penyakit di bandingkan jenis unggas lainnya.

Dari segi pakan, Bebek ini juga  tidak rewel. Mereka bisa mengonsumsi dedak, jagung giling, dan sisa makanan rumah tangga. Namun, untuk meningkatkan produksi telur, di sarankan memberikan pakan tambahan yang kaya protein, seperti bekatul atau ikan kecil.

Dengan harga telur yang cukup stabil di pasaran, beternak Bebek  bisa menjadi sumber penghasilan rutin. Ditambah lagi, setelah masa produktifnya berakhir, bebek ini masih bisa di jual sebagai bebek afkir, memberikan keuntungan tambahan bagi peternak.

6. Entok

entog

Entok sering disamakan dengan bebek, padahal mereka punya karakteristik yang berbeda. Unggas ini lebih besar, bertubuh kekar, dan memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa. Mereka jarang sakit dan bisa bertahan hidup di lingkungan yang minim perawatan.

Banyak orang memelihara entok untuk di ambil dagingnya yang lebih padat dan lezat di bandingkan bebek biasa. Meski pertumbuhannya lebih lambat di banding Bebek Peking, entok tetap menjadi pilihan menarik karena pemeliharaannya yang mudah. Mereka bisa hidup di lahan terbuka dengan kandang sederhana dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Dalam hal reproduksi, entok cukup produktif. Seekor betina bisa bertelur hingga 15 butir dalam satu periode dan mengeraminya secara alami. Anak entok yang baru menetas juga lebih kuat di banding anak ayam atau bebek, sehingga tingkat keberhasilannya tinggi. Uniknya, entok juga bisa berperan sebagai “penjaga” alami karena naluri teritorialnya yang kuat. Mereka akan bersuara keras jika ada gangguan di sekitarnya, membuatnya cocok untuk di pelihara di pedesaan maupun perkotaan.

7. Merpati

faunanesia.com
merpati cumulet

salah satu unggas yang banyak orang-orang sukai, baik sebagai hewan peliharaan, burung balap, maupun untuk Ternak. Salah satu keunggulan utama merpati adalah kemampuannya beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka bisa hidup di kandang atau kamu biarkan bebas, dan selama kamu beri makan secara rutin, mereka akan tetap kembali ke rumahnya meskipun terbang jauh.

Perawatannya juga mudah. Burung ini tidak membutuhkan pakan mahal—biji-bijian seperti jagung, beras merah, atau kacang hijau sudah cukup. Selain itu, mereka memiliki daya tahan tubuh yang baik dan tidak mudah sakit jika kebersihan kandangnya terjaga.

Brung Merpati juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain untuk hobi, mereka juga biasa orang ternakkan untuk perlombaan balap atau sebagai burung hias. Bagi yang ingin beternak, merpati bisa menjadi pilihan menarik karena berkembang biak dengan cepat. Satu pasangan bisa menghasilkan beberapa ekor anak dalam setahun, menjadikannya sebagai usaha yang berpotensi menguntungkan.

8. Puyuh

burung puyuh

Puyuh adalah unggas kecil yang terkenal dengan produktivitas telurnya yang tinggi. Dalam setahun, seekor puyuh bisa menghasilkan sekitar 250–300 butir telur, menjadikannya pilihan unggas yang menguntungkan bagi peternak skala kecil maupun besar.

Salah satu kelebihan puyuh adalah pertumbuhannya yang cepat. Dalam waktu sekitar 6 minggu, mereka sudah mulai bertelur, sehingga peternak tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hasil. Selain itu, perawatan puyuh tergolong mudah karena mereka tidak membutuhkan pakan mahal.

Selain telurnya yang laris di pasaran, daging puyuh juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dagingnya lebih gurih di bandingkan ayam, membuatnya sering di jadikan menu di berbagai restoran. Dengan permintaan yang stabil dan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, beternak puyuh bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.

9. Kalkun

kalkun

Kalkun adalah unggas berukuran besar yang semakin populer di Indonesia, baik sebagai hewan ternak maupun hias. Keunggulan utama kalkun adalah daya tahan tubuhnya yang kuat, sehingga mereka tidak mudah terserang penyakit.

Memelihara kalkun tidak terlalu sulit, meskipun mereka membutuhkan ruang lebih luas di banding unggas kecil lainnya. Mereka bisa di biarkan berkeliaran di pekarangan dan mencari makan sendiri dari serangga, rumput, atau biji-bijian. Hal ini membuat biaya pakan kalkun bisa lebih hemat.

Kalkun memiliki nilai jual yang tinggi, baik dari segi daging maupun anakan. Dagingnya lebih rendah lemak di banding ayam, sehingga dianggap lebih sehat. Sementara itu, anakan kalkun juga sering kita cari oleh penghobi yang ingin membudidayakannya.

10. Angsa

angsa

Angsa adalah unggas yang sering dipelihara di pekarangan atau persawahan. Selain terkenal karena suaranya yang keras, mereka juga memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan jarang sakit.

Dari segi pakan, angsa cukup mudah kamu rawat. Mereka bisa mengonsumsi rumput, dedak, dan sisa makanan tanpa memerlukan pakan khusus. Bahkan, angsa sering di biarkan bebas di sekitar kolam atau sawah untuk membantu mengendalikan hama seperti keong dan serangga.

Selain dagingnya yang diminati, telur angsa juga bernilai tinggi. Ukurannya lebih besar jika kamu bandingkan dengan telur ayam dan sering di olah menjadi berbagai makanan. Bulu angsa pun bisa kamu manfaatkan untuk kerajinan tangan atau bahan bantal, memberikan tambahan penghasilan bagi peternak.

Dengan berbagai manfaatnya, memelihara angsa bisa menjadi pilihan menarik, baik untuk kepentingan ekonomi maupun keamanan lingkungan.

Penutup

Memelihara unggas bisa menjadi kegiatan yang seru, bermanfaat, dan bahkan menguntungkan. Baik untuk konsumsi pribadi, bisnis kecil-kecilan, atau sekadar hobi, memilih jenis unggas yang tepat adalah kunci keberhasilan. Dari ayam kampung yang tangguh, ayam petelur yang rajin menghasilkan telur, hingga bebek Peking yang cepat tumbuh, setiap jenis unggas punya keunggulannya masing-masing.

Yang terpenting, perawatan unggas tidak harus rumit. Dengan pakan yang cukup, lingkungan yang bersih, dan perhatian yang baik, unggas bisa tumbuh sehat dan produktif. Bahkan bagi pemula sekalipun, memelihara unggas bukanlah hal yang sulit jika dilakukan dengan cara yang benar.

Jadi, sudah tahu ingin mulai dengan unggas yang mana? Apapun pilihanmu, yang terpenting adalah menikmati prosesnya. Siapa tahu, dari sekadar coba-coba, kamu justru menemukan peluang baru yang lebih besar. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam beternak unggas!

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *